Suara.com – Tahun lalu, Toyota menjual 11,23 juta kendaraan, menjadikannya produsen mobil terbesar di dunia. Grup Volkswagen berada di posisi kedua dengan penjualan 9,24 juta kendaraan.
Toyota dan Lexus menjual 10.307.395 kendaraan pada tahun 2023, dengan 824.258 di antaranya adalah model Lexus. Anak perusahaan Toyota, Daihatsu dan Hino, masing-masing menjual 790.441 dan 135.203 kendaraan.
Tahun lalu, produksi di seluruh merek Toyota meningkat secara signifikan, mencapai total 11,51 juta kendaraan, naik dari 10,61 juta pada tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 4,3 juta unit diproduksi di Jepang, dan 7,2 juta unit sisanya diproduksi di luar Jepang.
Penjualan merek Toyota dan Lexus telah meningkat hampir setiap tahun sejak 2011, dengan pengecualian pada tahun 2020 ketika mereka terkena dampak pandemi COVID-19.
Toyota bZ4X untuk KTT ASEAN 2023. (Foto: TAM)
Penjualan tahun lalu meningkat 7,7% dibandingkan tahun 2022. Penjualan sangat kuat di Amerika Utara, di mana mereka naik 7%, di Eropa, di mana mereka meningkat 9,1%, dan di Jepang, di mana penjualan melonjak 29,8% secara signifikan menjadi 1,67 juta unit. Namun, penjualan di Tiongkok turun 1,7% karena meningkatnya persaingan.
Meskipun menjual kendaraan baterai-listrik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan para pesaingnya, raksasa otomotif ini memiliki kinerja yang kuat di tahun 2023.
Tahun lalu, Toyota hanya menjual 104.018 kendaraan listrik baterai (BEV). Namun, perusahaan mengimbanginya dengan menjual 3,42 juta kendaraan listrik hibrida (HEV), 26.859 kendaraan listrik hibrida ringan (MHEV), dan 124.755 kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV).
Dalam sebuah diskusi mengenai hasil perusahaan di tahun 2023 dan visi masa depannya, Chairman Toyota Akio Toyoda menyatakan bahwa ia akan memimpin perusahaan ini kembali ke dasar untuk mengatasi serangkaian skandal yang membayangi kesuksesan penjualan terbaru mereka.
Toyota Industries Corp memanipulasi hasil tes untuk mendapatkan sertifikasi untuk kendaraannya. Akibatnya, merek ini menangguhkan pengiriman 10 model. Pada bulan Desember 2023, dikonfirmasi bahwa Daihatsu telah memanipulasi hasil uji keamanan tabrakan sejak tahun 1989.