Menko PMK Muhadjir Effendy buka suara terkait suasana kabinet di tengah tahun politik
Berhembus kabar bahwa rapat internal kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini telah berubah dan cenderung dingin. Hal itu diungkap Menko Polhukam, sekaligus Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy buka suara terkait suasana kabinet di tengah tahun politik.
“Sedikit- sedikit ada sih (rasa canggung). Namanya saja tahun politik. Situasi ini sudah diantisipasi. Presiden sudah ingatkan dua tahun yang lalu perlunya antisipasi suasana kerja yang tidak terlalu kondusif disaat tahun politik. Dengan demikian secara psikis kita sudah siap,”
kata Muhadjir saat dikonfirmasi, Kamis (25/1).
Untuk melanjutkan membaca.
Lantas Muhadjir menjelaskan cara menyikapi perbedaan pilihan yang terjadi saat ini.
Biasanya, direspons dengan saling bercanda menteri satu dengan yang lain, sebagai cara pencair suasana ketika berkumpul atau sedang rapat.
“Kalau yang dimaksud ‘tidak hangat’ itu artinya dingin satu sama lain rasanya tidak. Kecanggungan akibat beda pilihan justru kita jadikan bahan candaan sehingga suasana menjadi cair,” kata dia.
Muhadjir mengakui suasana tahun politik turut merubah kondisi dalam kabinet. Namun, dia memastikan semua proses kerja-kerja kabinet tetap bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Biasa. Saling sapa. Bergerombol, ngobrol, berdiskusi, sambil menunggu rapat dimulai. Bergerombolnya tidak menggambarkan perbedaan pilihan politiknya. Tapi lebih terkait urusan yang perlu dikoordinasikan,” ucapnya.
Untuk melanjutkan membaca.
Selain itu, Muhadjir yang merupakan menteri Kabinet sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi mengungkap adanya persamaan dan perbedaan pada kondisi tahun 2019 dan 2024, jelang pergantian kepemimpinan pemerintahan.
“Ada persamaan dan ada perbedaannya. Sama-sama suasana mengejar target menuntaskan program di tahun terakhir. Perbedaannya, tahun 2019 kita yakin presiden Jokowi terpilih kembali,” kata dia.
“Sehingga di tahun terakhir bisa fokus menyiapkan program periode kepemimpinan beliau selanjutnya. Kalau sekarang tidak. ‘Kan presidennya nanti pasti ganti?,” tambahnya.
Pernyataan Mahfud
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD blak-blakan soal situasi Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Dia mengatakan, tak ada lagi kehangatan antara menteri. Senda gurau yang sebelumnya mewarnai setiap rapat kabinet, kini tidak ada lagi.
“Ada yang hilang yaitu kehangatan di dalam pergaulan,” kata Mahfud MD dalam akun YouTube Rhenald Kasali, Selasa (23/1).
Mahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet.
“Biasanya kalau dulu kan, ‘wei’ saling peluk di sini, di sana ketawa. Sekarang duduk dulu sebelum mulai, minum sendiri, gurau-gurau enggak ada,” ucap Mahfud.
Dia mengatakan, rapat kabinet saat ini berjalan serius dan cepat. Tidak banyak lagi ilustrasi yang disampaikan dalam rapat tersebut.
“Semuanya formal, bagaimana keputusannya. Tapi tetap profesional, cuma kehangatan itu hilang, gurau-gurau apa itu,” ujarnya.
Mahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.
Mahfud mengakui telah berdiskusi dengan ganjar perihal pengunduran diri dari Menko Polhukam
Mahfud Jawab Kabar Mundur dari Kabinet: Tinggal Tunggu Momentum
Untuk melanjutkan membaca.
Mahfud mengaku pengundurannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju tinggal menunggu momentum dan menuntaskan sejumlah tugas negara.
Jokowi menambahkan, jika ada menteri atau dirinya sebagai presiden akan berkampanye maka dilarang menggunakan fasilitas negara.
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Megawati berpesan agar para kader PDIP yang berada di kabinet untuk menyelesaikan pekerjaannya.