Suara.com – Viralnya kasus bullying di Binus School Serpong yang melibatkan putra Vincent Rompies, Legolas disorot banyak pihak. Kini, muncul narasi baru yang menyudutkan si korban.
Sebagaimana terlibat di platform media sosial X, Selasa (20/2/2024), muncul akun yang menyebut korban bullying Legolas dan teman-temannya merupakan pelaku pelecehan seksual di sekolah.
“Ada info baru, korban ini berkali-kali melecehkan perempuan di Binus, bahkan sampai luar Binus,” ujar akun @korban***.
Si pemilik akun mengklaim bahwa cerita tersebut ia dapat dari pengaduan siswi-siswi Binus School Serpong, yang pernah jadi korban perilaku cabul korbam bullying Legolas dan geng.
“Siswi-siswi Binus sudah membenarkan bahwa si korban ini sering melecehkan perempuan secara verbal dan fisik. Katanya sering megang-megang dan ngerendahin perempuan,” beber akun tersebut.
Muncul juga cerita bahwa aksi yang diklaim bullying sebenarnya bagian dari perploncoan sebelum masuk geng Legolas dan teman-teman. Dengan kata lain, korban sebenarnya juga ingin bergabung di geng tersebut.
“Ini si korban juga dibully karena mau masuk gengnya nggak sih? Jadi ya sama aja, korban ini sebenernya mau jadi kaya para pelaku,” jelas akun @ispr***.
Cerita itu pun dibenarkan pemilik akun @korban***. Ia menyebut kegiatan perploncoan jadi keras karena Legolas dan teman-temannya mendengar cerita miring tentang korban yang doyan melecehkan siswi-siswi Binus School Serpong.
Murid siswa Binus International School, Serpong, Tangerang Selatan, yang diduga sebagai pelaku perundungan. [Instagram]
“Korban katanya mau ikut geng, lalu diospek. Yang biasanya ospek tidak keras, menjadi main fisik karena korban diketahui sebagai pelaku pelecehan,” papar akun tersebut.
Kemunculan cerita tersebut memicu dua reaksi dari para pengguna X. Ada yang merasa terkecoh karena terlanjur bersimpati ke korban.
“Plot twist-nya di luar prediksi,” kata akun @gang***.
“Ternyata sama-sama kayak setan kelakuannya,” ucap akun @venn***.
Namun, ada juga pengguna X yang tetap mendukung agar para pelaku bullying diproses hukum. Biar bagaimana pun, aksi pengeroyokan tidak dibenarkan oleh undang-undang yang berlaku.
“Kalau memang yang dibully kelakuannya seperti itu, kenapa nggak lapor ke guru aja dan kasih bukti? Kenapa pakai acara dikeroyok sampai korban masuk RS? Udah ngerasa jadi pahlawan emang kalau udah begitu?,” tutur akun @dimsum***.
“Kenapa nggak lapor polisi aja kalau memang ada pelecehan? Nggak usah pakai kekerasan, akhirnya semua malah kena kan? Di sini nggak ada yang membenarkan bullying,” ucap akun @geno***.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan detail tentang kronologi kejadian dari kepolisian atau pihak Binus School Serpong. Baru ada informasi bahwa kasus bullying sudah ditangani polisi, dan beberapa pelaku, termasuk Legolas, sudah ditindak pihak sekolah.
Sebelumnya diberitakan, beredar isu perundungan di salah satu sekolah internasional di kawasan BSD, Tangerang sejak Minggu (18/2/2024). Dalam informasi yang beredar di media sosial X, disebutkan bahwa ada satu murid SMA yang dikeroyok seniornya sampai masuk rumah sakit.
“Ada perundungan di SMA Binus International BSD. Seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit,” bunyi tulisan yang diunggah akun @BosPurwa.
Dalam lanjutan tulisannya, akun tersebut mengatakan bahwa pelaku bullying kebanyakan berasal dari keluarga publik figur, salah satunya artis.
“Mereka anak-anak pesohor,” kata sang pemilik akun.
Kasus makin disorot setelah pengguna X dengan nama akun @Erik*** menyebut identitas putra Vincent Rompies, Legolas sebagai salah satu pelaku bullying.
“Anak-anak itu, salah satunya kalau nggak salah anaknya artis V****nt R***pies, namanya L*****s R******, anak kelas 12 di Binus School Serpong,” beber akun tersebut.
“Mereka menghabisi anak itu tanpa ampun, sampai kulitnya terbakar disundut rokok. Dipukulin juga pakai kayu rame-rame dan divideoin,” sambung si pemilik akun.
Vincent Rompies belum memberikan pernyataan resmi tentang kasus bullying yang menyeret nama putranya. Hanya saja, pihak sekolah sudah membenarkan kalau Legolas masuk daftar pelaku.